|
Penampang Jl. Pandanaran ke depan |
Semarang
adalah Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah,Indonesia. Berdiri pada tanggal 2 mei 1547
merupakan sebuah kota yang mempunyai keunikan tersendiri yang jarang ditemui di
kota-kota besar lain di Indonesia, yaitu terdapatnya kota bawah dan kota atas. Daerah
dataran rendah di Kota Semarang cukup sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari
garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan kawasan kota bawah.
Di sebelah selatan merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan kawasan
kota atas, di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati,Tembalang
dan Banyumanik.
Batas wilayah
administratif Kota Semarang sebelah barat adalah Kabupaten Kendal,
sebelah timur dengan Kabupaten Demak, sebelah selatan dengan Kabupaten Semarang
dan sebelah utara dibatasi oleh Laut Jawa dengan panjang garis pantai mencapai
13,6 kilometer. Letak dan kondisi geografis, Kota Semarang
memiliki posisi astronomi di antara garis 6050’ – 7o10’
Lintang Selatan dan garis 109035’ – 110050’ Bujur
Timur. Kota Semarang memiliki posisi
geostrategis karena berada pada jalur
lalu lintas ekonomi pulau Jawa, dan merupakan koridor pembangunan Jawa
Tengah yang terdiri dari empat simpul
pintu gerbang yakni koridor pantai
Utara; koridor Selatan ke arah kota-kota
dinamis seperti Kabupaten Magelang, Surakarta yang dikenal dengan koridor
Merapi-Merbabu, koridor Timur ke arah Kabupaten Demak/Grobogan; dan Barat
menuju Kabupaten Kendal. Dalam perkembangan dan pertumbuhan Jawa Tengah,
Semarang sangat berperan terutama dengan adanya pelabuhan, jaringan transport
darat (jalur kereta api dan jalan) serta transport udara yang merupakan potensi
bagi simpul transportasi Regional Jawa Tengah dan Kota Transit Regional Jawa
Tengah. Posisi lain yang tak kalah pentingnya adalah kekuatan hubungan dengan
luar Jawa, secara langsung sebagai pusat wilayah nasional bagian tengah.
Seiring dengan perkembangan Kota, Kota Semarang
berkembang menjadi kota yang memfokuskan pada
perdagangan dan jasa. Berdasarkan lokasinya, kawasan perdagangan dan jasa di
Kota Semarang terletak menyebar dan pada umumnya berada di sepanjang jalan-jalan
utama. Kawasan perdagangan modern, terutama terdapat di Kawasan Simpanglima
yang merupakan urat nadi perekonomian Kota Semarang.
Semarang yang juga dikenal sebagai kota ATLAS (Aman, Tertib,
Lancar, Asri, dan Sehat) memiliki peranan penting dalam sejarah kereta api
Indonesia. Di sinilah tonggak pertama pembangunan kereta api Hindia Belanda
dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang dimulai dari desa Kemijen
menuju desa Tanggung sepanjang 26 Km dengan lebar kereta 1435 mm. Pencangkulan
pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van
den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk
umum Sabtu, 10 Agustus 1867.
Beranjak
di usia 465 tahun, dengan total populasi hampir satu setengah juta dan luas
wilayah 373.67 km2 kota Semarang berupaya berbenah diri demi menyejahterakan
warganya. Kota Semarang sebagai salah satu kota besar di Indonesia memiliki
keragaman sektor usaha yang menopang PADS serta kesejahteraan ekonomi penduduk
Kota Semarang. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam untuk
menindaklanjuti perkembangan perekonomian Kota Semarang agar dapat diperoleh
pedoman dalam penerapan kebijakan pengembangan perekonomian secara nyata.
Pedoman tersebut diharapkan mampu mengoptimalkan potensi perekonomian yang ada dan
mengatasi permasalahan pengembangan perekonomian Kota Semarang. Pada tahun 2011 lalu, Kota Semarang mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp 1.066.648.658.000 yang meliputi 461 program dan 2.767
kegiatan yang bersinergi dengan Program Bali Ndeso, Mbangun Ndeso. Program pembangunan yang ada di
Kota Semarang juga mendukung master plan Percepatan & Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia MDGs (MP3EI). Pembangunan infrastruktur diyakini dapat membantu
mengurangi masalah kemiskinan, kesenjangan antar kawasan dan wilayah,
memperkuat ketahanan pangan, dan mengurangi tekanan urbanisasi yang secara
keseluruhan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menteri
Pekerjaan Umum Joko Kirmanto menegaskan “Perkembangan
kota Semarang membawa dampak kompleksitas permasalahan perkotaan, yang harus
diantisipasi sejak dini misalnya dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan
keberadaan fungsi dan manfaat RTH untuk menjaga kualitas atmosfer, menunjang
kelestarian air dan tanah, meningkatkan kualitas landscape kota, serta
perlindungan dan pengembangan tumbuhan dan habitat lainnya”.
Berbagai
proyek pembangunan yang dimaksud antara lain, pengembangan bandara Ahmad Yani, fly over Kalibanteng,
waduk Jatibarang & revitalisasi Banjir Kanal Barat, pengembangan Tanjung
Emas, dan rencana rel kereta api double track.
|
Bandara A. Yani |
|
|
|
|
Revitalisasi Banjir Kanal Barat |
|
Fly Over Kalibanteng |
|
Maket Tanjung Emas |
|
Waduk Jatibarang |
|
Double track Jrakah-Mangkang Semarang |
Seiring dengan itulah pembangunan
di kota Semarang mulai nampak diantara sebagai berikut:
|
Apartement Best Western Star |
|
Pasar Johar |
|
Pasar Johar |
|
Tri Lomba Juang |
|
Super Blok BSB Semarang |
|
Apartement Mutiara Garden |
|
RS. Tlogorejo |
|
Hotel Holiday Inn Express |
|
Best Western Candi |
|
Bank Mega Tower |
|
Marina Mall |
|
Paragon City |
|
DP Mall |
|
GTH |
|
Pasar Bulu |
|
HSBC & Hotel Ibis |
|
Siloam Hospital, Lippo Mall & Pelita Harapan School |
|
MAJT |
|
Argo Cahaya Semarang Tunnel |
dari berbagai sumber
Itu semua hanya "ILUSI" dan nggak bakal terwujud, kalo pejabatnya masih berpikiran kolot. Bandara kok ditengah kota?? nggak mungkin semarang punya gedung pencakar langit, dan nggak pantas disebut kota Metropolitan, lebih cocok disebut "KOTA BONSAI" benar2 kebijakan yang AMAT KONYOLLL !!, Kapan Jawa Tengah punya pemimpin yang Progresif????
ReplyDeleteya ilahhh... jangan pesimis gitu donk broer, walaupun memang Kota Bonsai? Bonsai itu kan sebuah seni yang indah. Nah, mungkin Kota tercinta Semarang ini belum menemukan Pemimpin yang sesungguhnya. Tetap semangat dan kita sebagai warga kota Semarang tetap turut memantau kebijakan-kebijakan pemerintah sehingga menuju Semarang yang baik & benar (ATLAS)
DeleteSemangat gimana ibarat niup balon bocor, ya nggak bakalan gedhe, n ternyata yang nggembosin ternyata ya "pejabat2" yang sebenarnya nggak pantas mimpin Semarang, karena mereka ini nggak punya prestise, nggak punya malu kalo Semarang 5 tahun kedepan bakal di "KO" kota2 lain bahkan dengan kota seukuran Solo sekalipun, TOLOL.....TOLOL
ReplyDeleteKm itu yg tolol ga usah sok koment..orang koment to gmpang..semarang ojo di padake solo jauh ndes semarang lbih baik.."
Deletesetuju dgn yg diatas sndiri.. klo bandaranya ttp di tengah kota semarang ttp akan jd katropolitan ga bakalan jd metropolitan.. jujur aj semarang itu kotanya gede tp warganya ga bangga ma kotanya beda ma surabaya,bandung ato jogja mreka sgt bangga dg kotanya spertinya mrka ga sadar klo punya kota yg gede.. mrka lbih suka urban ke jakarta.. pdhal klo para petinggi mau berpikir progresif.. memindahkan bandara ke pinggir pmbangunan gedung2 brtingkat bs smakin terlaksana..dlm jangka 25 thn sy yakin bisa ngalahin bandung.. tp ya itu hrs merubah mentalitas pemimpin dan warganya yg katrooooxxx..
ReplyDeletedari pada mindah bandara,
ReplyDeletegimana ko otorita penerbangan ganti manuver pesawat,
klo saat ini pesawat harus terbang diatas simongan, kenapa nggak dari arah laut aja?
menimbang resiko,
sama adja,
pesawat kecebut laut sama nyangkut SUTET itu beda tipis,
rak setuju bandara dipindah......
ReplyDeletesoale mengko adoh mlakune yen teko bandara aq balek omah
kecuali ono koyok sepur listrik opo semacame sing rak nganggo macet tekan stasiun poncol baru aq se7
Memang semarang ketinggalan perkembangannya, tapi semarang akan membuktikan ke Indonesia bahwa INI LHO SEMARANG YANG SEKARANG! So, i'm proud to be Semarang people :)
ReplyDeleteseharusnya.. sebagai warga semarang kita harus tetap bangga. Lambat laun sekarang, Kota Semarang mulai menunjukkan gigi taringnya..
DeleteApa solo mw nyaingi semarang nol besar..kota aja seupil..ga ada akses pelabuhan..roda perekonomian dr pelabuhan..mhon maaf..
ReplyDeletekalo bicara solo, jangan dinilai kotamadya surakarta saja, tapi juga bicara kota2 satelit di sekitarnya...
Deletesecara geografis, Semarang jelas menang, punya pelabuhan laut jawa...
tapi bicara kultur, semangat ekonominya, semarang harus banyak belajar dengan orang Solo. Coba lihat voltabilitas Semarang dengan Solo Raya di BI, Semarang kalah dengan Solo Raya.
Yang nampak aja yah... coba hitung jumlah Mall besar antara Semarang (KedungSapur) dan Solo Raya, banyakan mana...?? coba hitung berapa banyak bioskop di Kedungsapur dan Solo Raya ??? itu bisa jadi indikator perkembangan ekonomi...
SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259
ReplyDelete