Memori di Pulau Bali
Bali
adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau
terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau
Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di
sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan
dan Pulau Serangan. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok.
Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini.
Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal
sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya,
khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan
sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Di
abad ke-7 seorang Maha Resi Markandeya memberikan pengaruh besar pada kehidupan
penduduk Bali. Beliau adalah seorang pertapa sakti di Gunung Raung, Jawa Timur. Suatu hari beliau mendapat bisikan gaib dari Sang Yang Widi
untuk bertempat tinggal di sebelah timur Pulau Dawa (pulau Jawa sekarang). Dawa
artinya panjang, karena memang dulunya pulau Jawa dan Bali menjadi satu
daratan.
Dengan diikuti oleh 800 pengikutnya, beliau mulai bergerak ke arah timur yang masih berupa hutan belantara. Perjalanan beliau hanya sampai di daerah Jembrana sekarang Bali Barat karena pengikut beliau tewas dimakan harimau dan ular-ular besar penghuni hutan. Akhirnya beliau memutuskan kembali ke Gunung Raung untuk bersemedi dan mencari pengikut baru. Dengan semangat dan tekad yang kuat, perjalanan beliau yang kedua sukses mencapai tujuan di kaki Gunung Agung (Bali Timur) yang sekarang disebut Besakih.
Sebelum pengikutnya merabas hutan, beliau melakukan ritual menanam Panca Dhatu berupa lima jenis logam yang dipercayai mampu menolak bahaya. Perabasan hutan sukses, tanah-tanah yang ada beliau bagi-bagi kepada pengikutnya untuk dijadikan sawah, tegalan, rumah, dan tempat suci yang dinamai Wasukih (Besakih).
Di sinilah beliau mengajarkan agama kepada pengiringnya yang menyebut Tuhan dengan nama Sanghyang Widhi melalui penyembahan Surya (surya sewana) tiga kali dalam sehari, menggunakan alat-alat bebali yaitu sesajen yang terdiri atas tiga unsur benda: air, api, dan bunga harum. Ajaran agamanya disebut agama Bali. Lambat laun para pengikutnya mulai menyebar ke daerah sekitar, sehingga daerah ini dinamai daerah Bali, daerah yang segala sesuatunya mempergunakan bebali (sesajen). Ditegaskan lagi dalam kitab Ramayana yang disusun 1200 SM: "Ada sebuah tempat di timur Dawa Dwipa yang bernama Vali Dwipa, di mana di sana Tuhan diberikan kesenangan oleh penduduknya berupa bebali (sesajen)”.
Dengan diikuti oleh 800 pengikutnya, beliau mulai bergerak ke arah timur yang masih berupa hutan belantara. Perjalanan beliau hanya sampai di daerah Jembrana sekarang Bali Barat karena pengikut beliau tewas dimakan harimau dan ular-ular besar penghuni hutan. Akhirnya beliau memutuskan kembali ke Gunung Raung untuk bersemedi dan mencari pengikut baru. Dengan semangat dan tekad yang kuat, perjalanan beliau yang kedua sukses mencapai tujuan di kaki Gunung Agung (Bali Timur) yang sekarang disebut Besakih.
Sebelum pengikutnya merabas hutan, beliau melakukan ritual menanam Panca Dhatu berupa lima jenis logam yang dipercayai mampu menolak bahaya. Perabasan hutan sukses, tanah-tanah yang ada beliau bagi-bagi kepada pengikutnya untuk dijadikan sawah, tegalan, rumah, dan tempat suci yang dinamai Wasukih (Besakih).
Di sinilah beliau mengajarkan agama kepada pengiringnya yang menyebut Tuhan dengan nama Sanghyang Widhi melalui penyembahan Surya (surya sewana) tiga kali dalam sehari, menggunakan alat-alat bebali yaitu sesajen yang terdiri atas tiga unsur benda: air, api, dan bunga harum. Ajaran agamanya disebut agama Bali. Lambat laun para pengikutnya mulai menyebar ke daerah sekitar, sehingga daerah ini dinamai daerah Bali, daerah yang segala sesuatunya mempergunakan bebali (sesajen). Ditegaskan lagi dalam kitab Ramayana yang disusun 1200 SM: "Ada sebuah tempat di timur Dawa Dwipa yang bernama Vali Dwipa, di mana di sana Tuhan diberikan kesenangan oleh penduduknya berupa bebali (sesajen)”.
Sebagai
bagian dari kepulauan Indonesia, merupakan sebuah pulau kecil yang indah.
Keunikan panorama dan budayanya membuat pulau ini menjadi eksklusif dan dikenal
sebagai pulau impian untuk berwisata. Pulau Bali memiliki banyak tempat menarik
untuk dikunjungi, antara lain seperti sawah, panorama yang indah, gunung api
yang menjulang tinggi menembus awan, berbagai atraksi dan aktivitas wisata,
hutan tropis yang lebat, pantai berpasir yang membentang, air laut biru yang
hangat, tempat-tempat berselancar, serta penduduk yang ramah dan bersahabat,
yang tidak hanya memiliki budaya, melainkan hidup dengan sesungguhnya.
Ritual-ritual yang dilakukan oleh suatu komunitas di sini, dan hal-hal menarik
lainnya membuat liburan anda menjadi tidak terlupakan.
Pantai
Kuta
Tempat
pariwisata ini merupakan pusat Pariwisata Bali karena sekarang telah mampu
menyediakan fasilitas lengkap sesuai kebutuhan para wisatawan seperti berbagai
penginapan dan hotel, pusat-pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, kehidupan
malam begitu semarak, sarana dan fasilitas olahraga seperti Bungy jumping,
water boom dan lain sebagainya. Daya tarik tempat ini yaitu pasir putihnya yang
bersih, pemandangan indah dan juga sangat romantis untuk melihat matahari
terbenam (sunset),
juga ombak pantainya yang tinggi yang menjadi kesukaan para surfer. Sehingga
terasa tidak lengkap kalau mengunjungi Pulau
Bali tanpa berkunjung ke Pantai kuta ini.
Pantai
Balangan
Pantai
yang suasananya paling nyaman diantara pantai – pantai Bali yang lain. Ciri
khas pantai Balangan adalah terdapat banyak pohon kelapa di tepiannya. Selain
itu ombak di pantai balangan juga cukup bagus untuk surfing.
Pantai
Penyu
Bukan
berarti banyak penyu di pantai ini. Kebetulan pantai ini berada di Pulau
Serangan yang didalamnya terdapat konservasi penyu. Pantai Penyu bertipe pantai
pecahan karang, yang membuat pasir pantainya agak kasar. Seperti kebanyakan
pantai di pulau Bali, pantai Penyu lebih terkenal di kalangan pecinta surfing.
Jimbaran
Bay
Lebih
dikenal dengan pantai Jimbaran sebagai pusat dinner
by the sea-nya bali. Padahal pantai ini sebenarnya terdiri dari
tiga buah pantai yang masing – masing memiliki keunikan tersendiri. Pantai
Jimbaran sebagai satu – satunya tempat dinner terbaik di pulau Bali. Pantai
Kedonganan yang terdapat pasar Ikan segar, Dan Pantai Kelan yang memiliki spot
cantik disamping bandara untuk melihat matahari terbenam.
Pasar
Seni Sukowati
Bila
berkunjung ke Bali, orang tidak akan melewatkan sebuah tempat berbelanja
terkenal yang paling digemari, yaitu Pasar Seni Sukowati. Di sini Anda dapat
memperoleh berbagai barang dan cindera mata khas Bali. Orang menyebut pasar ini
sebagai surga berbelanja karena Anda bisa menemukan beraneka ragam souvenir
khas Bali, kain Bali, baju, tas, kain pantai, ikat kepala, patung, lukisan,
anyam-anyaman, sprei tempat tidur dan alat musik tradisional dan masih banyak
lagi yang lainnya, dengan harga yang murah. Berbagai ukiran dan pernak pernik
khas Bali merupakan daya tarik yang selalu mengundang begitu banyak pengunjung
datang dan berbelanja untuk membawa pulang cindera mata bagi keluarga dan
handai tolan. Hampir di setiap hari libur maka pasar ini akan diserbu dengan
banyak turis lokal maupun luar negeri untuk mencari barang-barang khas Bali
yang mereka sukai.
Bedugul
Terletak
di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan Bali. Jaraknya sekitar 62,6 km atau
sekitar 1 jam 14 menit dari Bandara International Ngurah Rai dan 40 km dari
Kota Singaraja lewat perjalanan darat. Tempat wisata di Bali ini menawarkan,
keindahan pemandangan alam daerah pegunungan dan danau. Terletak pada
ketinggian 1240 meter dari permukaan laut, dengan temperatur rata-rata 18
Celcius pada malam hari dan 24 Celcius pada siang hari. Tempatnya yang tinggi
membuat obyek wisata ini selalu berhawa dingin dan berkabut. Kebun Raya Bedugul merupakan
salah satu hutan lindung sebagai paru-paru udara pulau Bali.
Tanah
Lot
Dibangun
pada dua tempat yang berbeda. Satu terletak di atas bongkahan batu besar, dan
satunya lagi terletak di atas tebing yang menjorok ke laut mirip dengan Pura
Uluwatu Tebing inilah yang menghubungkan pura dengan daratan dan bentuknya
melengkung seperti jembatan.
Pura
ini merupakan bagian dari Pura Dang Kahyangan di Bali, sebagai tempat memuja
dewa-dewa penjaga laut. Pura ini akan kelihatan dikelilingi air laut pada
saat air laut pasang. Di bawahnya terdapat goa kecil yang didalamnya ada
beberapa ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan,
berwarna hitam berbelang kuning. Menurut cerita ular laut tersebut adalah
jelmaan dari selendang perdiri pura yaitu seorang Brahmana dari Jawa yang
mengembara ke Bali. Beliau adalah Dang Yang Nirartha. Ular itu diutus sebagai
ular penjaga pura ini.
Kintamani
Salah
satu objek wisata di bali, yang memiliki udara pegunungan yang sejuk dengan
panorama Gunung dan Danau Batur yang indah. Yang paling pavorit di sini
adalah desa Penelokan kecamatan Kintamani, desa ini terletak di tepi Gunung
Batur adalah tempat yang paling indah untuk melihat pemandangan Gunung Batur
dan danaunya.
Di
sini terdapat Gunung berapi kecil, gunung ini masih aktif sampai letusan yang
besar terjadi pada tahun 1917, dimana letusan tersebut telah mengambil ribuan
nyawa dan menghancurkan ratusan rumah penduduk Desa Batur Tua yang berada di
dasar kaldera Batur. Penduduk yang masih tersisa mengungsi ke Desa Batur, pura
Ulun Danu yang berada di lembah ginung Batur, juga pindah ke Desa Batur yang
sekarang, tapi sampai sekarang pura Ulun Danu batur yang ada di penolokan masih
menjadi pusat kegiatan pemujaan penduduk setempat dan Bali.
Banyak lagi keunikan-keunikan, panorama alam dan tradisi yang ada di Pulau Bali. Selamat berwisata di surga dunia.
dari berbagai sumber
Comments
Post a Comment